Monday, November 9, 2009

Tips Vocal Group FOGI 2009

Tahun 2009 Hilmi dkk (BB Voice) gagal menembus Festival Vocal Group Indomaret (FOGI 2009) tingkat regional Bogor- Jakarta-Lampung di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu 31 Oktober 2009. Sebagai kompetisi, kemenangan FOGI adalah idaman, tetapi sebagai pendidikan yang terpenting adalah pelajaran . Dewan Juri mbak Iik (Trie Utama), Arif Santosa dan mbak Rieka Ruslan banyak memberikan pelajaran. Mbak Iik menegur penonton yang teriak protes seperti preman, gara-gara gangguan sound system. Di akhir lomba, juri menyampaikan evaluasi mereka khususnya terhadap peserta yang kalah: (1) perfomance peserta kategori anak dinilai tidak progresif dibandingkan peserta tahun 2008 (2) Ditemukan peserta yang tidak jujur, tidak jelas kecurangan apa yang dilakukan (pemalsuan umur?), yang berakibat kelompok vocal tersebut di diskualifikasi meskipun penampilannya sangat baik, (3) Aransemen lagu dianggap terlalu ribet, akibatnya tidak lagi selaras dengan karakter lagu aslinya. Mbak Rieka , tidak habis pikir kenapa lagu yang seharusnya riang jadi hilang karakternya, gara-gara aransemen lagu dirubah notasinya. Notasi major diubah jadi minor, lagu dipotong-potong dan tumpang tindih. Tujuan lagu yang dimaksudkan penciptanya tidak tercapai. . Alhamduliillah, Hilmi bisa menangkap pelajaran dari juri “itu kayaknya kita (BB Voive) ya Ma“, komentarnya. Perubahan aransemen lagu sederhana saja, yang penting harmonisasinya indah bikin merinding. (4) Cara bernyanyi dan pilihan lagu masih jadul (pakai subidubidudadap dll.), – padahal orientasinya harus kekinian. Kata mbak Iik: “ saya heran di tahun 2009 ini masih ada yang menyanyi dengan cara dua puluh sekian tahun yang lalu!”. Bisa diduga ini diarahkan pada VG didikan pelatih vocal group era masa remaja mbak Iik. Dan mereka tidak meng-update pengetahuannya dengan perkembangan musik masa kini. Mbak Iik mengingatkan penggunaan internet untuk mengikuti perkembangan musik misalnya dengan meilihat “Manhattan Transfer “ . Diakui mbak Iik di Indonesia memang relatif kurang acuan untuk vocal group, yang ada hanya Elfa’s Singer; Warna, dan AB Three. Dia berharap dengan orientasi kekinian para pemenang siap memasuki dunia industri musik.
Dengan dewan juri sekaliber Rieka Ruslan, dia akan tahu sikap bermusik VG (Vocal Group) dan pelatihnya. Jangan coba-coba sok ngegaya atau “show off” komentar pedasnya terhadap para pelatih/pengaransemen lagu yang “neko-neko”. Sekedar usul sebaiknya dewan juri FOGI bisa memberikan hasil evaluasi tertuiis kepada setiap peserta VG. Ini penting sebagai pendidikan terutama untuk VG kategori anak, biar mereka tahu apa kekurangan dan kelebihan kelompoknya. Dalam hal ini FOGI bisa belajar dari JCom (Jakarta Conservatory of Music) dalam Young Pianist Competition di Erasmus Huis yang lalu, yang bisa segera memberi hasil evaluasi rinci tertulis dari masing-masing juri untuk setiap peserta segera setelah lomba berakhir. Anyway, thanks mbak Rieka Ruslan, mbak Trie Utami, Hilmi dapat tips kompetisi vocal group (FOGI 2009)! Read More...