Monday, April 18, 2011

Hilmi: Pantang Menyerah Meraih Juara 2 Cipta Lagu FLS2N

Allhamdulillah Hilmi akhirnya memenangkan juara 2 Lomba Cipta Lagu dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kota Bogor pada tanggal 13 April 2011. Judul lagunya "Cintai Indonesia". Ini kemenangan kedua kali dalam bidang Cipta Lagu setelah kemenangannya 3 tahun yang lalu (lihat Biografi Hilmi).
Lomba kali ini hampir membuatnya jera, karena persiapannya mendadak, situasi menjadi stressfull. Dalam 10 hari Hilmi harus menyiapkan lagu ciptaannya, di sela-sela waktu belajarnya dan persiapan tampil paduan suara sekolah. Tidak mudah dia diyakinkan bahwa dia bisa menang karena pernah menang.
Inilah proses perjuangannya untuk tidak menyerah -- sangat tipikal sebagai Concrete Sequential Learner.  Dia bisa mengatasi rasa putus asanya, ketika dia sampai pada situasi-situasi seperti ini:


feel sure of activities relevance with his goal
"Kenapa sih aku harus ikut lomba cipta lagu? Ribet.... ", keluhnya.
Berulang-ulang Mamanya menjelaskan keuntungan mengikuti lomba cipta lagu dibandingkan dengan lomba menyanyi solo atau vokal group. Dengan mengikuti lomba cipta lagu, dia tidak terlalu tergantung pada pelatih. Seandainya dia berhasil masuk babak penyisihan-final di tingkat provinsi dan nasional dia lebih gampang mengatur jadwalnya  antara persiapan lomba dan latihan Musikal Laskar Pelangi (MLP) . Sebagai murid SMPN 4 yang masuk lewat jalur prestasi menyanyi, dia punya "kewajiban" mengangkat nama sekolahnya melalui prestasi di bidang musik. Dengan menang dalam lomba cipta lagu, akan mempermudah dia mendapat ijin sekolah  untuk ikut pementasan di Musikal Laskar Pelangi. Dia menjadi sadar dengan memenangkan  lomba Cipta Lagu  akan memudahkannya menraih mimpinya untuk tetap tampil dalam Musikal Laskar Pelangi bulan Juli 2011.
Kalau lolos recasting ....:) 

have guided practice with an organized person.
"Let me see a good way to work it out."
"Udah kurang seminggu aku gak bisa bikin lagu. gak cukup waktunya ? " keluh Hilmi.
"Hari ini bikin 1 bar aja dulu, besok bikin bait pertama, setelah itu bikin reff-nya. Besoknya lagi bikin chord progresinya, hari berikutnya lagi bikin notasi baloknya, Terus dicek sama kak Hanna, oom Aah, atau kak Sekar. Setelah itu baru bikin liriknya, dibantu Mama, dicarikan bahan-bahannya." 

know the accepted way of doing things.
"I'm not volunteering to be the first at anything."
Pada awalnya dia bener-bener tidak mau membuat lagu. Tetapi pagi hari, setelah bangun tidur, Mamanya menunjukkan hasil download tips menciptakan lagu dari orang-orang yang berpengalaman, ekspresi wajahnya mulai antusias “Hari ini aku akan bikin lirik”. Walaupun dengan sedikit gusar bertanya “apa tadi ada ...[kata] “frustrating”. Setelah dijelaskan .... orang biasanya frustasi ketika membuat lagu, tetapi kalau sudah berhasil membuat 1 bar melodi, maka selanjutnya akan mengalir begitu saja .... "Jadi mulailah membuat 1 bar melodi saja !"

have exact directions and examples.
"Let's do it right the first time."
“Aku dah tau laguku, waktu Mama ngomong” Itu komentarnya setelah Mamanya membacakan langkah-langkah menciptakan lagu sambil melangkah menuju keyboardnya ....

have an orderly quiet environment.
"I don't have the radio blasting away while I study." 
"Gak boleh ada yang masuk," dia menutup ruang keyboardnya, lalu dia memainkan keyboard, mencari melodi yang tepat. Dia mendapatkan bait pertama lagunya (verse) ....

can be consistent and efficient.
"Let's get on with it."
Ketika dia mulai yakin bisa menyelesaikan, setiap hari dia menambahkan bar demi bar hingga mendapatkan bagian reff-nya (chorus), menyempurnakannya dstnya 

face limited change in predictable situations.
"I need to know what is happening to me!"
“Kata kak Sekar, nanti pada waktu lomba diberi kertas kosong untuk menulis notasi lagu, habis itu disuruh memainkan lagu itu dengan keyboard” dia mulai tenang menghadapi lomba.

are given approval for specific work done.
"I want to know I'm on the right track."
“Tanyain ke Oom Aah dah bener belum laguku” Itu permintaannya ketika dia sudah menyelesaikan melodi dan chord progresi lagunya.  Mamanya segera mengatur jadwal agar Hilmi bisa bertemu dengan orang kompeten di bidang musik yang dipercayanya. Maka yang terpikir oleh Mamanya, dia harus ketemu dengan Oom Aah,  Kak Hanna, atau kak Sekar (Oom Aah = pelatih vokal group,
kak Hanna = pelatih keyboardnya, kak Sekar = kakak kelas pemenang lomba cipta lagu tahun sebelumnya dan pengiring vokal groupnya). 

can apply ideas in a practical hands-on way
"If it's not useful, why do it?"
Ketika dia ditunjukkan buku Pengantar Komposisi dan Aransemen (Budidarma, 1997), dia menolak membacanya, tetapi dia mau memainkan berbagai contoh perubahan ide dasar 1 bar melodi menjadi bar-bar melodi yang dimodifikasi dengan berbagai cara transposision, expansion, contraction, augmentation, diminution dll yang ada dalam buku tersebut.Mamanya berharap Hilmi dapat ide untuk memperbaiki melodinya.

are able to trust that others will follow through.
"I need to count on you to do what you said."
"Kalau lupa not baloknya, gimana? Aku belum hafal...", keluh Hilmi sebelum lomba
"Mainkan lagumu dengan keyboard sampai hafal, nanti kalau lupa not baloknya lebih mudah mengingatnya.  Kalau masih lupa juga, tanya sama jurinya, boleh enggak melihat catatan not baloknya, karena lomba tahun lalu boleh. Itu kata kak Sekar", hibur Mamanya
"Awas lho kalau enggak boleh, Mama yang salah," kata Hilmi

can eliminate a great fear of being wrong
"Aku nggak bisa" , "Laguku jelek" keluhan-keluhan Hilmi dengan putus asa
Mamanya dan Bapaknya  berulang-ulang memuji "Lagumu bagus," kak Sekar bilang "Lagumu lucu", Oom Aah bilang, "Membuat lagu sederhana seperti ini  susah lho... Bagus lagunya Hilmi!"

No comments: