Sunday, August 7, 2011

Review - Musikal Laskar Pelangi (3)

Music News

Selasa, 05 Juli 2011 09:22

Musikal Laskar Pelangi : Sebuah Karya Agung Pertunjukan Dari Para Maestro Bag. 3

Musikal Laskar Pelangi
(dari bagian 2)
(baca juga Musikal Laskar pelangi Bag. 1)
Ikal mampu ditampilkan dengan baik dengan sifat baiknya. Atau Mahar dengan segala ke "sotoy"annya namun cerdas. Kucai, si kecil riang yang menjadi favorit semua penonton , atau Lintang, si jenius pemikir yang luar biasa.
Kesemuanya mampu melebur menjadi satu dengan para casts lain. Jelas latihan dan workshop berbulan-bulan membuat mereka tampil semakin bersinar di pertunjukan kedua ini.
Lihat ketika Ikal pergi ke pasar gantong dan bertemu Ling-Ling dan menyanyi Jari-Jari Cantik. Suara yang bening mampu membuat kita tersenyum sekaligus tersindir mengingat pengalaman cinta pertama kita.

Atau Mahar dengan suara serak dan lebih dewasa, seperti menjadi bintang rock n roll di panggung tersebut.
Tapi, puncak dari penampilan itu adalah ketika Lintang dan Ikal bernyanyi di atas panggung, menyuarakan kerinduan mereka terhadap teman dan ayah di adegan Berita Dari Lintang, air mata pun tak berhenti mengalir.

Musikal Laskar Pelangi berhasil meletakkan standar yang tinggi di pertunjukan musikal. Harus diakui akan sangat sulit bagi para penerusnya untuk menyamai sensasi yang didapat ketika menonton pertunjukan ini.

Seluruh elemen yang ada mampu dirangkai dan dijahit menjadi sebuah penampilan yang sederhana, namun megah, serta cerdas.
Tidak ada unsur kenes sama sekali, seperti yang pernah ditulis oleh sebuah harian terkemuka.
Yang ada hanyalah sebuah pertunjukan masterpiece yang membuat kita bangga sebagai sebuah bangsa  memiliki daerah terpencil yang sering diabaikan, Belitung dengan kultur Melayunya.
Menyaksikan Musikal Laskar Pelangi kita mampu dibuat percaya bahwa mimpi mampu menjadi nyata dan besar, seperti mimpi ketika Andrea Hirata, Riri Riza dan Mira Lesmana, tertatih mewujudkan sekelompok anak kecil yang menginspirasi banyak orang ini.
Dan kita juga mendapatkan pemahaman dan pengertian baru tentang hidup tanpa harus menggurui.
Ketika satu persatu pemain sudah menampilkan diri dan memberi salam kepada penonton, penghargaan terbesar standing ovation adalah hal yang wajib diberikan kepada pertunjukan Musikal Laskar Pelangi.
Dan juga kabar yang harus disampaikan kepada semua orang, bahwa inilah pertunjukan tentang Indonesia yang memuat kita bangga.
" Hoi…Hoi..Hoi Kami ini orang asli Belitong…Nasib kita akan berubah!!"

 (tz/bm)

No comments: